Sabtu, 23 Mei 2009

Lanjutan PTK SENI BUDAYA SMAN 115 JAKARTA

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


1. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini , penulis mengambil subjek penelitian SMA Negeri 115 – Jakarta yang berlokasi di Jl. Rorotan X Cilincing , Jakarta Utara.
Pelaksanaan penelitian tanggal 19 Febuari s.d. 26 Febuari 2009. Pada saat mata pelajaran seni budaya untuk kelas X , yakni 2 X 45 menit.
Secara menyeluruh , karakteristik siswa beragam. Namun keingin tahuan yang mereka miliki tergolong cukup kuat , hal ini terlihat jelas saat pelaksaan unjuk karya menggambar bentuk. Setiap ketidak tahuan dan ketidak pahaman , hal tersebut selalu mereka tanyakan.
Secara umum pula , tingkat antusias mereka begitu dominan. Para siswa selaku peserta didik cenderung berkeinginan menjadi yang terbaik dalam proses unjuk karya menggambar bentuk.

2. Setting Penelitian

Guna menjawab semua permasalahan yang ada , maka penelitian dilaksanakan di dalam ruang kelas ( in door ) pada saat jam pelajaran seni budaya berlangsung , yakni pada Hari Senin tanggal 23 Pebruari 2009 untuk siklus 1. Dilanjutkan siklus yang ke 2 untuk di luar ruangan ( out door ) pada hari Senin tanggal 2 Maret 2009.

3. Disain Penelitian

Penelitian dirancang dengan pelaksanaan beberapa tahapan. Setiap tahapan saling berkesinambungan dengan tujuan agar data yang diperoleh bagi analisis data cukup memadai.
Sebagai tahapan awal adalah mempersiapkan objek nyata dalam hal ini adalah gelas minum yang terbuat dari plastik. Penulis juga mempersiapkan lembar observasi berupa kertas ukuran HVS yang buram , atau umum menyebutnya dengan kertas buram. Kertas buram tersebut dipilih dengan mempertimbangkan karakter kertasnya yang agak berserat ( tidak licin ) pada permukaannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan goresan yang bersifat artistik.
Untuk alat pembelajarannya yaitu pensil 2B , yang memang telah banyak dimiliki oleh siswa.
Tahap kedua adalah pelaksanaan siklus 1 di dalam ruangan ( in door ) , siswa diberikan objek nyata namun sebelumnya penulis telah menguraikan terlebih dahulu maksud serta unsur apa saja berperan pada olak kreatifitas menggambar bentuk.
Tahap berikutnya pelaksanaan siklus 2 olah kreatifitas dengan objek nyata di dluar ruangan ( out door ).
Dari 2 siklus yang dilaksanakan akan di dapat 2 ( dua ) kali pelaksanaan olah kreatifitas , yakni 1 ( satu ) kali di dalam ruangan ( in door ) dan 1 ( satu ) kali di luar ruangan.
Pemberian skor / penilaian dilaksanakan sebanyak 2 ( dua ) kali , pelaksanaannya setelah siswa selesai melaksanakan olah kreatifitas.

4. Analisis Data dan Refleksi

Analisis data dilaksanakan guna mengolah data yang ada agar peneliti mendapatkan jawaban dari apa yang di telah dirumuskan pada perumusan masalah.
Dalam menganalisi data diperlukan adanya rumus perhitungan. Rumus tersebut ditetapkan oleh penulis guna pencapaian hasil perhitungan yang maksimal. Rumus berlaku sama terhadap siklus yang dilaksanakan.
Refleksi pada penelitian ini dilaksanakan pada siklus 1 di dalam
ruangan ( in door ) serta pada siklus 2 dan di luar ruangan ( out door ).
Dari refleksi yang dilaksanakan sejumlah 2 ( dua ) kali memungkinkan akan didapati segala bentuk kemajuan maupun kelemahan yang ada saat olah kreatifitas siswa.
Adanya refleksi menjadikan kendala yang ada akan langsung diatasi. Menjadikan kreatifitas siswa semakin berkembang dan semakin percaya diri dalam berolah kreatifitas.Merupakan pekerjaan yang tidak ringan bagi penulis pada tahap refleksi yang berakar pada monitoring pelaksanaan. Karena refleksi yang dipaparkan benar – benar murni dari hasil monitoring pelaksanaan olah kreatifitas siswa


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
Setelah 2 ( dua ) siklus olah kreatifitas siswa dilaksanakan , langkah selanjutnya adalah pelaksanaan perhitungan skor / penilaian dari masing – masing tahapan.
Tahap perhitungan pada Siklus 1 adalah sebagai berikut :
- pertama : menghitung skor / penilaian terhadap hasil olah kreatifitas siswa di dalam ruangan ( in door ) dengan menggunakan rumus
id = A + B + C
3
id = skor olah kreatifitas siswa di dalam ruangan ( in door ).
A = skor proporsi objek
B = skor karakteristik objek ( arsiran )
C = skor ketepatan objek
3 = angka pembagi, karena penilaiannya diberlakukan dari 3 aspek.
Hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam tabel :
Hasil Skor Olah Kreatifitas Siswa Di dalam Ruangan ( Siklus 1 ).
( Lihat Lampiran ).
- kedua : menghitung skor / penilaian terhadap hasil olah kreatifitas siswa di luar ruangan ( out door ) dengan menggunakan rumus :
od = A + B + C
3
od = skor olah kreatifitas siswa di luar ruangan ( out door ).
A = skor proporsi objek
B = skor karakteristik objek ( arsiran )
C = skor ketepatan objek
3 = angka pembagi, karena penilaiannya diberlakukan dari 3 aspek.
Hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam tabel :
Hasil Skor Olah Kreatifitas Siswa Di Luar Ruangan ( Siklus 2 )
( Lihat Lampiran ).

- ketiga : menghitung skor peningkatan olah kreatifitas siswa , dengan menggunakan rumus :
od – id = x
od = skor olah kreatifitas siswa di luar ruangan ( out door ).
id = skor olah kreatifitas siswa di dalam ruangan ( in door ).
x = skor peningkatan olah kreatifitas siswa.
Hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam tabel :
Skor Peningkatan Olah Kreatifitas Siswa. ( Lihat Lampiran ).
- keempat : dari perhitungan tersebut di atas akan didapatkan
juga jumlah siswa yang berhasil ( ∑ b ) serta jumlah siswa yang tidak berhasil ( ∑ tb ) dalam peningkatan hasil olah kreatifitasnya.
Selanjutnya , guna mengetahui besarnya prosentase siswa yang berhasil serta jumlah siswa yang tidak berhasil dalam peningkatan hasil olah kreatifitasnya , digunakan rumus :
bm = ∑ b
X 100 %
∑ s

bm = prosentase keberhasilan peningkatan olah kreatifitas siswa
∑ b = jumlah siswa yang berhasil meningkat olah kreatifitasnya
∑ s = jumlah siswa yang diteliti


tbm = ∑ tb
X 100 %
∑ s

tbm = prosentase ketidak berhasilan peningkatan olah kreatifitas
siswa
∑ tb = jumlah siswa yang tidak berhasil meningkat olah kreatifitasnya
∑ s = jumlah siswa yang diteliti
Hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam tabel : Prosentase Keberhasilan dan Ketidak berhasilan Peningkatan Olah Kreatifitas Siswa .
( Lihat Lampiran ).

2. Pembahasan
Dari hasil siklus 1 disimpulkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
NILAI KATEGORI JUMLAH SISWA
10 – 29 Kurang baik sekali -----
30 – 49 Kurang baik 2
50 – 69 Sedang 23
70 – 89 Baik 3
90 – 100 Baik sekali -----

jumlah 28

Dari kenyataan tersebut di atas dapat digaris bawahi untuk siswa yang mendapatkan kategori kurang baik adalah 2 siswa , dan untuk kategori sedang sejumlah 23 siswa , kategori baik sejumlah 3 siswa.
Dari hasil monitoring pada saat pelaksanaan , kemudian memunculkan refleksi adanya kendala yang ditemukan saat penelitian berlangsung adalah :
- Konsentrasi siswa yang masih belum fokus terhadap objek nyata yang diberikan. Penyebabnya adalah kebebasan siswa dalam berekspresi terbatasi oleh posisi dimana siswa tersebut duduk ( tempat duduk di dalam ruang kelas terlalu berdekatan).
- Perkembangan daya kreatifitas yang terbatasi adanya dinding ruang kelas , menjadikan siswa mudah jenuh dalam berolah kreatifitas.
Kendala yang ada menunjukkan kelemahan yang ada untuk pelaksanaan olah kreatifitas di dalam ruangan ( in door ) sehingga pencapaian kreatifitas tidak maksimal.

Dari hasil siklus 2 disimpulkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
NILAI KATEGORI JUMLAH SISWA
10 – 29 Kurang baik sekali -----
30 – 49 Kurang baik -----
50 – 69 Sedang 16
70 – 89 Baik 12
90 – 100 Baik sekali -----
jumlah 28

Dari kenyataan tersebut di atas dapat digaris bawahi untuk siswa yang mendapatkan kategori sedang sejumlah 23 siswa , kategori baik sejumlah 3 siswa.
Dari hasil monitoring pada saat pelaksanaan , kemudian memunculkan refleksi adanya kendala yang ditemukan saat penelitian berlangsung adalah :
- Konsentrasi siswa yang sudah mulai fokus terhadap objek nyata yang diberikan. Penyebabnya adalah kebebasan siswa dalam berekspresi sudah bebas tidak dibelenggu oleh posisi dimana siswa tersebut duduk ( karena siswa melaksanakannya di halaman sekolah ).
- Perkembangan daya kreatifitas tidak lagi terbatasi adanya dinding ruang kelas , menjadikan siswa lebih bersemangat dalam berolah kreatifitas.

Dari kedua pelaksanaan olah kraetifitas ( siklus 1 dan siklus 2 ) menunjukkan adanya perbedaan yang sangat menonjol pada kondisi pelaksanaanya. Perbedaan itu menjadikan hasil perolehan skor meningkat pada olah kreatifitas menggambar bentuk dengan objek nyata yang dilakukan siswa meningkat.
Peningkatan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan tempat pelaksanaan yakni di dalam ruangan ( in door ) dengan di luar ruangan ( out door ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar